Puisi Islami

Kumpulan Puisi Islami Lengkap

Select Menu
  • Home
  • Blogging
    • Tutorial Blogspot
    • CSS
    • jQuery
    • Widget
  • Tools
    • Font Awesome
    • HTML Editor
    • HTML Encrypter
    • Code Color
    • Responsive Cek
  • Sitemap
  • Static Page
  • Error Page
Home » Kisah Sahabat » Rela Berkorbam Demi Saudara

Minggu, 17 Juli 2011

Rela Berkorbam Demi Saudara

Unknown
Add Comment
Kisah Sahabat
Minggu, 17 Juli 2011
Al Barra' bin Malik adalah seorang yang gagah pemberani. Ia bahkan rela mati dan tersiksa demi menyelamatkan saudaranya. Ia juga sangat merindukan mati di dalam peperangan membela Islam.

Kisahnya.
Dia adalah saudara Anas bin Malik, namanya Al Barra' bin Malik. Dia adalah salah seorang sahabat Rasulullah SAW yang juga menjadi pahlawan perang. Walaupun bertubuh kerempeng alias kurus dan berkulit legam, namun ia mampu menewaskan ratusan orang musyrik dalam pertandingan satu lawan satu.

Dalam Perang Yamamah, perang melawan pasukan Musilamah Al Kadzdzab pada masa pemerintatahn Abu Bakar As-Shiddiq, Al Barra' bin Malik menunjukkan kepahlawanannya. Ketika panglima perang Khalid bin Walid melihat pertempuran kian berkobar, ia berpaling kepada Al Barra' seraya berseru,
"Wahai Al Barra', kerahkan kaum Anshar!".
Saat itu juga Al Barra' berteriak memanggil kaumnya,
"Wahai kaum Anshar, kalian jangan berpikir kembali ke Madinah! Tidak ada lagi Madinah setelah hari ini. Ingatlah Allah, Ingatlah surga!".
Setelah berkata demikian, dia maju mendesak kaum musyrikin diikuti prajurit Anshar. Pedangnya berkelebat menebas musuh-musuh Allah yang datang mendekat.

Mengalami Luka-Luka.
Melihat prajuritnya berguguran, Musailamah dan kawan-kawannya menjadi gentar. Mereka lari tunggang langgang dan berlinding disebuah benteng yang terkenal dalam sejarah dengan nama Kebun Maut.
Kebun Maut adalah benteng terakhir bagi Musailamah dan pasukannya. Pagarnya tinggi dan kokoh. Sang pendusta dan pengikutnya mengunci gerbang benteng rapat-rapat dari dalam. Dari puncak benteng, mereka menghujani kaum muslimin yang mencoba masuk dengan panah.

Menghadapi keadaan yang demikian, kaum muslimin sempat kebingungan. Dalam benak Al Barra' muncul ide. Ia pun berteriak,
"Angkat tubuhku dengan galah dan lindungi dengan perisai dari panah-panah musuh. Lalu leparkan aku ke dalam benteng musuh, biarkanlah aku mati syahid untuk membukakan pintu, agar kalian bisa menerobos masuk."
Dalam sekejap, tubuh kerempeng Al Barra' telah dilemparkan ke dalam benteng. Begitu mendarat di benteng bagian dalam, ia langsung membuka pintu gerbang. Kaum muslimin pun banjir menerobos masuk, pedang mereka berkelebat menyambar tubuh dan kepala musuh. Lebih dari 20 ribu orang murtad tewas, termasuk pimpinan mereka, Musilamah Al Kadzdzab.

Berdoa Mati Syahid.
Sebenarnya Al Barra' bin Malik sangat merindukan mati syahid. Dia kecewa karena gagal memperolehnya di Kebun Maut. Sejak itu ia selalu menceburkan diri ke kancahpeperangan. Ia sangat rindu bertemu Rasulullah SAW.
Tatkala Perang Tustar melawan Persia berlangsung, Al Barra' bin Malik tidak mau ketinggalan. Kala itu pasukan musuh terdesak dan berlindung di sebuah benteng yang kokoh dan kuat. Temboknya tinggi besar, namun kaum muslimin mengepunng benteng tersebut dengan ketat.

Dalam keadaan demikian, pasukan Persia menggunakan berbagai car untuk menaklukkan kaum muslimin. Mereka menggunakan pengait-pengait yang diikatkan ke ujung antai besi yang dipanaskan. Rantai tersebut mereka lemparkan kepada kaum muslimin sehingga sebagian dari mereka tersambar pengait panas itu.
Banyak pasukan islam yang tersambar pengait, diantaranya adalah Anas bin Malik, saudara Al Barra' bin Malik. Selama beberapa saat, Anas tidak mampu melepaskan diri dari besi panas yang mengaitnya. Melihat hal itu, Al Barra' bin Malik segera melompat ke dinding benteng dan melepaskan pengait dari tubuh saudaranya.

Tangan Al Barra' bin Malik otomatis melepuh dan terbakar karena memegang pengait yang panas membara. Namun demikian ia tidak mempedulikannya, yang penting baginya adalah keselamatan saudaranya. Akhirnya ia berhasil menyelamatkan Anas walaupun kedua telapak tangannya lepas. Daging kedua lengannya melepuh dan hanya tinggal kerangka.
Sungguh pengorbanan yang luar biasa dahsyatnya.
Dalam Perang Tustar ini juga, Al Barra' bin Malik memohon kepada Allah SWT agar gugur sebagai syahid. Doanya dikabulkan, ia pun gugur sebagai syahid dengan wajah tersenyum bahagia.
(Sampai menetes air mata kala mendengar kata "Sangat rindu bertemu Rasulullah SAW" gan. Selamat Al Barra' doamu dikabulkan Allah SWT berkat sabar dan semangat yang membara).
Suka Artikel? Bagikan: Facebook Twitter Google+

0 Comments

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

About Me

Unknown
Lihat profil lengkapku

Entri Populer

  • Detik-Detik Wafatnya Nabi Muhammad SAW
    Detik-Detik Wafatnya Nabi Muhammad SAW
    Assalamu'alaikum wr wb. Kisah yang sangat mengharukan, dijamin akan meneteslah semua air mata bagi siapa saja yang membacanya. Bukan saj...
  • Selamat dari Siksa Kubur Berkat Surat Al Mulk
    Selamat dari Siksa Kubur Berkat Surat Al Mulk
    Assalamu'alaikum wr. wb. Kisah teladan islami kali ini dengan kisah jenazah di alam kubur. Setelah jenazah dimakamkan, hanya ada 2 kemun...
  • Kerasnya Suara Api Neraka Jahanam
    Kerasnya Suara Api Neraka Jahanam
    Assalamu'alaikum wr. wb. Siksa dan kepediahn api Neraka Jahanam begitu menggelegar dengan keras. Dalam kitab Bidayatu Hidayah disebutkan...
  • Dialog Pohon Mangga dan Imam Syibli
    Dialog Pohon Mangga dan Imam Syibli
    Assalamu'alaikum wr. wrb. Imam Syibli adaalah salah seorang yang mampu berdialog dengan tanaman, salah satu pohon tersebut adalah pohon ...
  • Kisah Ratu Bilqis dan Nabi Sulaiman as
    Kisah Ratu Bilqis dan Nabi Sulaiman as
    Assalamu'alaikum wr.wb. Kisah Ratu Bilqis dan Nabi Sulaiman a.s ini terbilang sangat mengunggulkan makhluk yang bernama manusia. Manusia...
  • Tuanku Tambusai Mengislamkan Batak
    Tuanku Tambusai Mengislamkan Batak
    Tuanku Tambusai asalah salah seorang ulama yang berjuang mengislamkan masyarakat Batak. Gaya bahasanya yang santun, adab dan kepribadiannya ...
  • Pohon Kurma Surga sebagai Gantinya
    Pohon Kurma Surga sebagai Gantinya
    Kisah islami Teladan kali tentang kisah sahabat. Ada sahabat yang sangat kaya raya serta memiliki banyak pohon kurma. Sementara itu, tetangg...
  • Kisah Malaikat Pencatat Amal
    Kisah Malaikat Pencatat Amal
    Setiap manusia dijaga oleh malaikat pencatat amal yang berada di sebelah kanan dan kirinya. Kisahnya. Diterangkan dalam sebuah hadits bahwa ...
  • Kisah Nabi Sulaiman dan Semut Merah
    Kisah Nabi Sulaiman dan Semut Merah
    Kisah ini akan menyajikan suatu cerita pada zaman Nabi Sulaiman yang kaya raya dan dianugerahi kelebihan untuk berkomunikasi dengan semua bi...
  • Tundukkan Singa dengan Tatapan Mata
    Tundukkan Singa dengan Tatapan Mata
    Kisah islamiah pada sore ini tentang kisah karomah . Adalah Abu Said Abul Khair yang dikenal sebagai seorang sufi yang sangat menjaga situa...

Labels

  • Ahli Kubur
  • Kisah Jin
  • Kisah Karomah
  • Kisah Malaikat
  • Kisah Nabi
  • Kisah Pahlawan Islam
  • Kisah Sahabat
  • Kisah Tobat
  • Mimpi Rasul
  • Mukjizat
  • Sakaratul Maut
  • Selayang Pandang
  • Sufi
  • Walisanga
  • Wanita Teladan

Labels

  • Ahli Kubur
  • Kisah Jin
  • Kisah Karomah
  • Kisah Malaikat
  • Kisah Nabi
  • Kisah Pahlawan Islam
  • Kisah Sahabat
  • Kisah Tobat
  • Mimpi Rasul
  • Mukjizat
  • Sakaratul Maut
  • Selayang Pandang
  • Sufi
  • Walisanga
  • Wanita Teladan

Labels

  • Ahli Kubur
  • Kisah Jin
  • Kisah Karomah
  • Kisah Malaikat
  • Kisah Nabi
  • Kisah Pahlawan Islam
  • Kisah Sahabat
  • Kisah Tobat
  • Mimpi Rasul
  • Mukjizat
  • Sakaratul Maut
  • Selayang Pandang
  • Sufi
  • Walisanga
  • Wanita Teladan

Labels

  • Ahli Kubur
  • Kisah Jin
  • Kisah Karomah
  • Kisah Malaikat
  • Kisah Nabi
  • Kisah Pahlawan Islam
  • Kisah Sahabat
  • Kisah Tobat
  • Mimpi Rasul
  • Mukjizat
  • Sakaratul Maut
  • Selayang Pandang
  • Sufi
  • Walisanga
  • Wanita Teladan
Copyright 2014 Puisi Islami - All Rights Reserved
Template By Jenny Psychicfio