Asssalamu'alaikum wr. wrb.
Sebelumnya, admin cuma mengingatkan kepada para sahabat semuanya bahwa ada beberapa orang yang berkomentar miring terhadap postingan di blog kisah teladan islami ini dan mereka menyatakan penuh kebohongan dan tidak mendasar sama sekali.
Sebagai seorang muslim yang bauk, jangan hiraukan perkataan yang merendahkan atau mencemooh agama sepanjang zaman ini, ISLAM.
Tetaplah berpegang teguh pada ajaran Islam, Agama Islam memang benar dan agama yang diRIDHOI ALLAH SWT.
|
Laut Merah |
Lanjut...Baru-baru ini muncul sebuah fenomena retakan di dasar lautan yang mengeluarkan lava, dan lava ini menyebabkan air mendidih hingga suhunya lebih dari seribu derajat Celcius. Meskipun suhu lava tersebut luar biasa tingginya, ia tidak bisa membuat air laut menguap, dan walaupun air laut ini berlimpah-luah, ia tidak bisa memadamkan api.
Allah bersumpah dengan fenomena kosmik unik ini.
Firman-Nya:
وَالْبَحْرِ الْمَسْجُورِ
Artinya:
"dan laut yang di dalam tanahnya ada api."
(Qs. Ath-Thur 6).
Nabi SAW bersabda: "Tidak ada yang mengarungi lautan kecuali orang yang berhaji, berumrah atau orang yang berperang di jalan Allah. Sesungguhnya di bawah lautan terdapat api dan di bawah api terdapat lautan."
Salah satu fenomena yang mencengangkan para ilmuwan saat ini adalah bahwa meskipun sebegitu banyak, air laut atau samudera tetap tidak mampu memadamkan bara api magma tersebut. Dan magma yang sangat panas pun tidak mampu memanaskan air laut dan samudera. Keseimbangan dua hal yang berlawanan: air dan api di atas dasar samudera bumi, termasuk di dalamnya Samudera Antartika Utara dan Selatan, dan dasar sejumlah lautan seperti Laut Merah merupakan saksi hidup dan bukti nyata atas kekuasaan Allah SWT yang tiada batas.
Hadits ini sangat sesuai dg sumpah Allah SWT yang dilansir oleh Al-Qur’an pada permulaan Surah Ath-Thur, di mana Allah bersumpah (Maha Besar Allah yang tidak membutuhkan sumpah apapun demi lautan yang di dalam tanahnya ada api "al-bahrul masjur."
Sumpahnya:وَالطُّورِ ١
وَكِتَابٍ مَسْطُورٍ ٢
فِي رَقٍّ مَنْشُورٍ ٣
وَالْبَيْتِ الْمَعْمُورِ ٤
وَالسَّقْفِ الْمَرْفُوعِ ٥
وَالْبَحْرِ الْمَسْجُورِ ٦
إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ لَوَاقِعٌ ٧
مَا لَهُ مِنْ دَافِعٍ ٨
Artinya:
1. demi bukit[a],
2. dan kitab yang ditulis,
3. pada lembaran yang terbuka,
4. dan demi Baitul Ma'mur[b],
5. dan atap yang ditinggikan (langit),
6. dan laut yang di dalam tanahnya ada api,
7. Sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi,
8. tidak seorangpun yang dapat menolaknya,
Penjelasan:
[a] Yang dimaksud bukit di sini ialah bukit Thur.
[b] Baitul Ma'mur ialah ka'bah karena ka'bah selalu mendapat kunjungan haji, 'Umrah, tawaf dan lain-lain atau sebuah rumah di langit yang ketujuh yang saban hari dimasuki oleh 70.000 malaikat.
(Qs. Ath-Thur: 1-8)
FAKTALaut Merah misalnya, merupakan laut terbuka yang banyak mengalami guncangan gunung berapi secara keras sehingga sedimen dasar laut ini pun kaya dengan beragam jenis barang tambang. Atas dasar pemikiran ini, dilakukanlah proyek bersama antara Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia, Sudan, dan salah satu negara Eropa untuk mengeksploitasi beberapa kekayaan tambang yang menggumpal di dasar Laut Merah.
Kapal-kapal proyek ini melemparkan stapler barang tambang untuk mengumpulkan sampel tanah dasar Laut Merah tersebut. Stapler pengeruk sampel tanah itu diangkat dalam batang air yang ketebalannya mencapai 3.000 m. Dan jika stapler sampai ke permukaan kapal, tidak ada seorang pun yang berani mendekat karena sangat panasnya. Begitu dibuka, maka keluarlah tanah dan uap air panas yang suhunya mencapai 3.000 derajat Celcius. Dengan demikian, sudah terbukti nyata di kalangan ilmuwan kontemporer, bahwa ledakan gunung vulkanik di atas dasar setiap samudera dan dasar sejumlah laut jauh melebihi ledakan vulkanik serupa yang terjadi di daratan.
...terbukti pula dengan beragam dalil dan bukti bahwa semua air yang ada di bumi dikeluarkan oleh Allah SWT dari dalam bumi melalui ledakan-ledakan vulkanik dari setiap moncong gunung berapi...
Kemudian terbukti pula dengan beragam dalil dan bukti bahwa semua air yang ada di bumi dikeluarkan oleh Allah SWT dari dalam bumi melalui ledakan-ledakan vulkanik dari setiap moncong gunung berapi. Pecahan-pecahan lapisan berbatu bumi menembus lapisan ini hingga kedalaman tertentu mampu mencapai lapisan lunak bumi. Di dalam pisan lunak bumi dan lapisan bawahnya, magma vulkanik menyimpan air yang puluhan kali lipat lebih banyak dibanding debit air yang ada di permukaan bumi.
Dari sini tampaklah kehebatan hadits Nabi SAW ini yang menetapkan sejumlah fakta-fakta bumi yang mencengangkan dengan sabdanya:
"Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan."Sebab fakta-fakta ini baru terungkap dan baru bisa diketahui oleh umat manusia pada beberapa tahun terakhir.
Pelansiran fakta-fakta ini secara detail dan sangat ilmiah dalam hadits Rasulullah SAW menjadi bukti tersendiri akan kenabian dan kerasulan Muhammad SAW, sekaligus membuktikan bahwa ia selalu terhubung dengan wahyu langit dan diberitahui oleh Allah Sang maha Pencipta langit dan bumi. Maha benar Allah yang menyatakan:
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى ٣
إِنْ هُوَ إِلا وَحْيٌ يُوحَى ٤
عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَى ٥
ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَى ٦
وَهُوَ بِالأفُقِ الأعْلَى ٧
ثُمَّ دَنَا فَتَدَلَّى ٨
فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى ٩
فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا أَوْحَى ١٠
artinya:
3. dan Tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.
4. ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
5. yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.
6. yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) Menampakkan diri dengan rupa yang asli.
7. sedang Dia berada di ufuk yang tinggi.
8. kemudian Dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi.
9. Maka jadilah Dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi).
10. lalu Dia menyampaikan kepada hambaNya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan.
(QS. An-Najm 3-10)
Tidak seorang pun di muka bumi ini yang mengetahui fakta-fakta ini kecuali baru pada beberapa dekade terakhir. Sehingga lontaran fakta ini dalam hadis Rasulullah SAW benar-benar merupakan kemukjizatan dan saksi yang menegaskan kenabian Muhammad SAW dan kesempurnaan kerasulannya.